Sabtu, 05 Oktober 2019

Belajar Besaran Listrik


Besaran Listrik

A. Pengertian Besaran Listrik

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat dihitung, dinyatakan dengan angka atau nilai dan semua besaran sudah pasti mempunyai satuan. Sedangkan besaran listrik adalah besaran yang ada dalam kelistrikan yaitu seperti tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan listrik.

B. Jenis Besaran Listrik

BESARAN LISTRIK
SATUAN
DIMENSI
Tegangan
Volt
[M] [L]2 [T]-3 [I]-1
Hambatan
Ohm
[M] [L]2 [T]-3 [I]-2
Arus
Ampere
[I]
Daya
Watt
[M] [L]2 [T]-3
Energi
Joule
[M] [L]2 [T]-2
Frekuensi
Hertz
[T]-1
Kapasitor
Farad
 [A]2 [T]4 [M] [L]2


1. Tegangan Listrik (V)

Tegangan listrik adalah perbedaan Potensial Listrik antara 2 titik didalam Rangkaian Listrik dan Tegangan Listrik ini dinyatakan dengan satuan Volt.

Rumus Tegangan Listrik
  • Rumus tegangan listrik dengan kuat arus

V = I x R

Keterangan :
V = adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt
I  = adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere
R = adalah Hambatan Listrik dlm Satuan Ohm

Contoh Soal :

Jika didalam suatu rangkaian Listrik terdapat Hambatan sebesar 10 Ohm dengan Arus Listrik yang mengalir sebesar 15 Ampere. Maka berapakah Tegangan Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut ?
Jawaban :
V = I x R
V = 15 Ampere x 10 Ohm
V = 150 Volt

Jadi Tegangan Listrik didalam Rangkaian Listrik tersebut adalah 150 Volt.
  • Rumus tegangan listrik dengan daya listrik
V = P / I

Keterangan :
V = adalah Tegangan Listrik dlm Satuan Volt
P = adalah Daya Listrik dlm Satuan Watt
I  = adalah Kuat Arus Listrik dlm Satuan Ampere

Contoh Soal :

Terdapat Televisi dengan Kuat Arus Listrik sebesar 5 Ampere dengan besaran Daya Listriknya sebesar 250 Watt. Maka berapakah Tegangan Listriknya ?

Jawaban :
V = P / I
V = 250 Watt / 5 Ampere
V = 50 Volt
Maka Tegangan Listrik yang digunakan di Televisi tersebut sebesar 50 Volt.

2. Hambatan listrik

Kemampuan suatu benda untuk menghambat laju aliran elektron atau arus listrik inilah yang disebut dengan hambatan listrik. Sedangkan, alat atau komponen yang berfungsi sebagai penghambat listrik dinamakan resistor. Hambatan listrik di Fisika, itu ditulis R dengan satuan Ohm.
Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya hambatan listrik pada suatu kawat, yaitu
1. Panjang, makin panjang kawatnya maka hambatannya juga makin besar
2. Luas penampang, makin kecil luas penampang, maka hambatannya akan makin besar
3. Jenis kawat, misalnya besi dapat menghantar listrik lebih baik dari tembaga. Dinyatakan dalam besaran hambatan jenis atau Resistivitas. Makin kecil nilai hambatan jenis suatu benda, maka benda tersebut dikatakan menghantar listrik lebih baik. Simbol hambatan jenis itu ditulis ρ dengan satuan Ω meter.
4. Suhu, makin panas suatu kawat, maka hambatannya juga akan semakin besar.

Rumus hambatan listrik
R = ρ.L/A
A =  π . r2

Keterangan :
ρ = Resistivitas / hambatan jenis (Ω.m)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
r = jari-jari kawat (m)
π = 3,14 atau 22/7

Karena hambatan listrik dipengaruhi juga oleh suhu, maka rumus hambatan listrik bisa dituliskan juga menjadi:

R2 = R1 . (1 + αΔT)
ΔT = T2 - T1

Keterangan:
R1 = Hambatan awal (Ω)
R2 = Hambatan akhir (Ω)
α  = Koefisien suhu
ΔT = Perubahan suhu

3. Arus Listrik

Arus listrik adalah sebuah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik lain dalam suatu rangkaian tiap satuan waktu. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current).
Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi 2, yaitu :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus searah adalah arus yang mengalir dari titik berpotensi tinggi ke titik potensial rendah.
2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus bolak-balik adalah arus yang mengalir secara berubah-ubah mengikuti garis waktu.

Hambatan Arus Listrik
Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponenelektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya.
Hambatan listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

R = V/I

Keterangan :
V = adalah tegangan
 I = adalah arus.
Satuan SI untuk Hambatan adalah Ohm (R).

Rumus Kuat Arus Listrik

 


Keterangan :
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)

Contoh Soal :
Muatan sebesar 150 coulomb mengalir dalam 2.5 detik. Hitunglah kuat arus listriknya!
Jawaban :
I = Q/t
= 150 C/2.5s
=60 C/s
Jadi, besarnya arus listrik adalah 60 A.

4. Daya Listrik

Daya listrik adalah jumlah energi yang diserap di dalam sebuah rangkaian.
Rumus menghitung daya listrik Menurut Konsep Usaha

    P = E / t
Keterangan :
P =  Daya Listrik
E =  Energi dalam satuan Joule
t  =  waktu dalam satuan detik

Rumus Mencari Daya Listrik Secara Umum

P = V x I atau P = I² x R atau P = V²/R

Keteangan :
P = Daya Listrik dalam Satuan Watt
V = Tegangan Listrik dalam Satuan Volt
I  = Arus Listrik dalam satuan Ampere
R = Hambatan dalam Satuan Ohm

Contoh Soal :
Daya Listrik Pertama : ” Terdapat sebuah Laptop yang akan digunakan dan memerlukan Tegangan Listrik sebesar 150 Volt dan Arus Listrik sebesar 1.2 Ampere untuk mengaktifkan Laptop tersebut. Hitunglah Daya Listrik yang diperlukannya ?
Jawaban :
P = V x I
P = 150 Volt x 1.2 Ampere
P = 180 Watt

5. Energi Listrik 

Energi listrik merupakan suatu energi  yang berasal dari muatan listrik yang menimbulkan medan listrik statis atau bergeraknya elektron pada konduktor ( pengantar listrik ) atau ion ( positif atau negatif ) pada zat cair atau gas.

Rumus energi listrik
W = Q V dengan Q = I t

Keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )

W merupakan energi listrik dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi diperlukan untuk memindahkan satu muatan sebesar 1 coulomb dengan beda potensial 1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt. Sedangkan pada muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka energi listrik bisa ditulis, Karena I = Q/t maka didapatkan perumusan :
W = (I.t).V
W = V I t
Jika persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V = I.R) maka diperoleh perumusan

https://www.gurupendidikan.co.id/wp-content/uploads/2016/11/rumus-energi-listrik.jpg 

Dari persamaan-persamaan menunjukkan bahwa besarnya suatu energi listrik tergantung pada  muatan, beda potensial, arus listrik, hambatan, dan waktu. Semakin besar muatan, kuat arus, beda potensial dan waktu, semakin besar pula sebuah energinya. Sedang untuk hambatan, semakin besar hambatan, energinya semakin kecil.

6. Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah getaran yang dihasilkan dalam setiap 1 detik. Frekuensi biasanya dilambangkan dengan huruf “f” dengan satuannya adalah Hertz atau disingkat dengan Hz. Jadi pada dasarnya 1 Hertz adalah sama dengan satu getaran atau satu gelombang listrik dalam satu detik (1 Hertz = 1 gelombang per detik).

Rumus Menghitung Frekuensi

f = 1/T

Keterangan :
F  = Frekuensi dalam satuan Hertz (Hz)
T  = Periode dalam satuan detik (sec)

Contoh soal :
Diketahui bahwa frekuensi listrik bolak-balik (AC) dari PLN Indonesia adalah 50Hz. Pertanyaannya adalah diperlukan waktu berapa lamakah untuk menghasilkan 1 siklus lengkap gelombang listrik ?
Jawaban :
T = 1/f
T = 1/50
T= 0,02 detik

7. Kapasitor

Kapasitor adalah sebuah Benda yg bisa menyimpan suatu Muatan Listrik didalamnya, dan Benda ini memiliki 2 pelat Konduktor (biasanya Aluminium ataupun Perak) yg dipasang saling berdekatan satu sama lain
  • Rumus Kapasitas Kapasitor


  • Rumus Kapasitor Keping Sejajar


Rumus Kapasitor Keping Sejajar diatas dipakai jika antara Keping itu berisi Udara, namun jika antara kepingnya itu diisi oleh medium dielektrik lain seperti keramik, porselen dan miki yang memiliki Koefiensi Dielektrikum K, maka Rumusnya berganti seperti dibawah ini :



  • Rumus Kapasitas Kapasitor Bentuk Bola
 


Contoh Soal :
Terdapat sebuah Kapasitor Keping Sejajar dengan mempunyai Luas tiap kepingnya sebesar 2000 cm2 dan terpisah sejauh 2 centimeter antara satu dengan lain. Berapakah nilai dari Kapasitas Kapasitor tersebut ?
Jawabannya :
C = 8,85.10-12 . (0,2./0,02)
C = 8,85.10-12 x 10
C = 8,85.10-11 farad





Referensi :


2 komentar: